TEMPO.CO, Jakarta - Dengan ditutupnya Pemilu AS pada Selasa kemarin waktu Amerika, maka penghitungan suara sudah dimulai. Sejauh ini, calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat, Joe Biden, memimpin dengan margin yang cukup besar terhadap inkumben Donald Trump, Rabu, 4 November 2020.
Berdasarkan suara yang terkumpul per berita ini ditulis, Joe Biden bisa disebut telah mengamankan 89 suara elektoral dibandingkan Donald Trump yang 72. Ia unggul di negara-negara bagian dengan suara elektoral besar dan swing states seperti Wisconsin, North Carolina, dan Pennsylavnia
Di Pennsylvania, misalnya, Joe Biden berhasil mengumpulkan 61 persen suara dibandingkan Donald Trump yang mengumpulkan 38 persen. Contoh lain, di North Carolina, Joe Biden mengumpulkan 50,3 persen dibandingkan Donald Trump yang mencatatkan 48,5 persen.
Seorang pria memberikan suaranya dalam Pemilu AS di The Magic Castle Club, Los Angeles, California, AS, 2 November 2020. Ruangan yang biasa digunakan untuk berpesta kali ini diubah menjadi tempat pemungutan suara untuk mendukung Pemilu AS. REUTERS/Mario Anzuoni
Jika suara elektoral tidak diperhitungkan, hanya menghitung jumlah suara populer, maka Donald Trump lebih unggul. Donald Trump sudah mencatatkan 26,1 juta suara populer sementara Joe Biden 24,9 juta suara. Sebagaimana diketahui, kemenangan di Pemilu AS tidak ditentukan dari keunggulan popularitas, tapi dari suara elektoral.
Kondisi ini masih bisa berubah. Belum banyak suara masuk karena beberapa negara bagian memasang deadline pengumpulan surat suara lebih panjang. Di sisi lain, di beberapa negara bagian kunci atau swing states, posisi Donald Trump dan Joe Biden tipis dan bisa saling mengejar ketinggalan. Di Florida, misalnya, Donald Trump dan Joe Biden hanya berselisih 3 persen (51 persen dan 48 persen).
Apabila mengacu pada survei atau polling terakhir sebelum Pemilu AS digelar kemarin, Joe Biden diprediksi akan mampu mengalahkan Donald Trump dengan margin besar. Alasannya, karena hasil polling menunjukkan Joe Biden akan unggul di Arizona, Florida, Michigan, Pennsylvania, North Carolina, dan Wisconsin. Semuanya adalah negara bagian penting.
Di tahun 2016, swing states tersebut semuanya dikuasi Donald Trump. Namun, menurut data NY Times, Joe Biden relatif memimpin di negara-negara bagian itu per polling ditutup. Rinciannya, Arizona 49 persen, Florida 50 persen, Michigan 52 persen, Pennsylvania 51 persen, North Carolina 49 persen, dan Wisconsin 43 persen.
Dari keenam negara bagian itu, situasi yang ketat ada di Arizona, Florida, Pennyslvania, dan North Carolina. Di keempat negara bagian itu, Donald Trump relatif tidak tertinggal jauh. Selisih dengan Joe Biden berada di rentang 1-7 persen. Jika Joe Biden bisa menyapu bersih, posisinya akan sangat aman.
ISTMAN MP | REUTERS | NY TIMES